Rabu, 20 Juli 2016

Desaku Desa Sumbarang

Sumbarang merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal. Lokasinya sangat terpencil karena terletak di perbatasan Tegal sebelah tenggara dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Pemalang.

Desa ini kata orang tua dulu sudah ada kurang lebih 500 tahunan yang lalu. Konon jaman dahulu kala ada seorang Abdi Dalem Kesultanan Cirebon juga merupakan salah satu murid dari Sunan Gunung Jati Cirebon dari Tlatah Cirebon Jawa Barat. Tokoh tersebut  bernama Mbah Munjul atau ada yang menyebutkan Syeh Mustofa (perlu dikaji kebneranya)  yang kata dari beberapa Sumber Cerita orang2 Cirebon bisa jadi Bliau seorang pembantu Syeh Abdul Karim (Panembahan Girilaya). Diceritakan di Cirebon dulu ada Mitos Kebo Munjul (Kebo Bule) ingon- ingone Syeh Abdul Karim (Penembahan Girilaya) dan ada  seorang pengingon (tukang cari rumput). Setelah Putra mahkota Cirebon di tawan di Mataram oleh Sunan Amangkurat I dalam peristiwa Undangan Girilaya, bliau berhasil melarikan diri dan hendak kembali ke Cirebon  dalam perjalanya ke Arah barat dia memutuskan untuk menetap di tepian sungai rambut dan menetap hingga mendirikan suatu pedukuhan di tepi sungai itu. Versi lain Munjul adalah petilasan abdi dalem keturunan Cirebon berdarah Mataram karena beda haluan dengan Amangkurat  I, bliau memutuskan untuk mengembara menyebarkan agama di wilayah Sumbarang. Konon kini makamnya di sebuah bukit kecil di belakang Balai Desa Sumbarang yaitu Candi Munjul (perlu dikaji kebenaranya). Inilah yang masih "Mitos" masih diteliti lebih lanjut cikal bakal perkembangan dan berdirinya desa Sumbarang.

Dalam perjalanan perkembangan sejarahnya ada beberapa tokoh penting yang menjadi kunci dalam perkembangan desa ini yaiitu Lurah/Kades yang telah memimpin Warganya. Adapun nama2 kepala desa sumbarang yg dapat di himpun dai berbagai sumber adalah sebagai berikut:

1. Soera Djaja Alias mbah Dongkol (1840an kemungkian satu wilayah dengan Sitail)
2. Rumini Djaka Pranata
3. Kaki Suryamah/ H. Abu khasan
4. Kasnawi Alias Ki longsor
5. Wa'il
6. H. Tohir/Sanad
7. 
Maksudi
8. Ahya
9. Abdurokhim
10. Masroechi
11. Yunari (PJS) dari Kecamatan
12. Ripin
13. Jaenudin
14. Muslihun.
15. Abdul Basit (PJS) dari Kecamatan.

Penting untuk diingat bagi anak cucu yang tingal di desa ini, desa yang penuh kenangan hiruk pikuk sejarahnya dalam kepemimpinan desa. Sejarah yang mungkin perlu diambil hikmahnya salah satu istilaha nama "Ki Longsor". Kenapa dijuluki Ki Longsor? karena konon dulu bliau Lurah yang pernah di turun kan Jabatanaya dari lurah atau "Lengser".
Semoga dari peristiwa demi peristiwa ada hikmah, karena disini tempat tinggalku, tempat istri, anaku menjalalani kehidupan yang penuh kebahagiaan.


 Desa yang terbagi atas beberapa pedukuhan yaitu dukuh nangka, tuk selawe, prigi, jlatong, Desa, karanganyar. bojong dan sidamulya ini ini sebagian besar mata pencaharianya di sektor perkebunan dan pertanian. meskipun kegiatan berkebun sudah banyak di tinggalkan oleh kaum muda yang sekarang banyak hidup di perantauan. Berbeda dengan aku, melihat potensi yang ada di desa ini, jadi tukang kebun adalah cita-citaku, cita-cita mulya. Berkebun adalah kegiatan yng sering setiap pagi aku jalani.Menanan menanam dan menanam segala macam pepohonan yang kelak akan dapat di nikmati oleh anak cucu kita.

Banyak hal-hal menarik di desa ini, khususnya di dukuh nangka tempat gubug ku berdiri.Gubug yang berada persisi di pinggir jalan raya Sumbarang. Gubug yang letaknya strategis dekat dengan pusat pendidikan Agama, MI & MTS Miftakhul Ulum Sumbarang.dekat dengan balai desanya juga.

Itulah seklumit tentang desaku, desa sumbarang indah yang ngangenin lan mbetahi. Matur Nuwun......